Sabtu, 15 Februari 2014

biologi 1

1. Apakah Evolusi itu?
Evolusi biologis mengacu pada perubahan kumulatif yang terjadi dalam suatu populasi dari waktu ke waktu. Perubahan ini terjadi pada tingkat genetik di mana gen organisme ‘bermutasi dan / atau bergabung kembali dengan cara yang berbeda selama reproduksi dan diteruskan kepada generasi mendatang. Kadang-kadang, orang mewarisi karakteristik baru yang memberi mereka keunggulan kelangsungan hidup dan reproduksi di lingkungan lokal mereka, karakteristik ini frekuensinya cenderung meningkat dalam populasi, sementara mereka yang buruk akan mengalami penurunan frekuensi. Proses kelangsungan hidup dan reproduksi diferensial dikenal sebagai seleksi alam. Perubahan non-genetik yang terjadi selama masa hidup organisme, seperti peningkatan massa otot karena olahraga dan diet, tidak dapat diteruskan ke generasi berikutnya dan bukan contoh evolusi.
2. Benarkah Evolusi hanya teori?
Teori: Suatu sistem pengetahuan yang menjelasan secara terorganisir, yang berlaku dalam berbagai situasi untuk menjelaskan serangkaian fenomena alam tertentu. Teori dapat menggabungkan fakta, hukum dan hipotesa yang telah diuji. (wordnetweb.princeton.edu) 
Hipotesa: Dugaan awal tentang alam, sebuah konsep untuk menjelaskan suatu fenomena yang belum diverifikasi, jika benar akan menjelaskan fakta-fakta tertentu atau suatu fenomena alam. Sebuah hipotesa ilmiah yang bertahan uji eksperimental menjadi teori ilmiah. (wordnetweb.princeton.edu) 
Sains: Adalah proses untuk belajar tentang dunia, alam beserta isinya, termasuk pengetahuan yang dihasilkan melalui process atau metode sains (metode ilmiah). 
Metode Ilmiah: Suatu teknik untuk menyelidiki fenomena alam untuk memperoleh pengetahuan baru atau memperbaiki dan mengintegrasikan pengetahuan sebelumnya. Untuk bisa disebut ilmiah, metode penyelidikan harus didasarkan pada  pengamatan bukti-bukti sistematis (observasi), pengukuran, percobaan, perumusan, pengujian, dan modifikasi hipotesis.
Sifat-sifat Sains:
  • Hanya memfokuskan secara eksklusif pada dunia alam, dan tidak berurusan dengan   penjelasan supranatural.
  • Belajar tentang apa yang ada di dalam alam, cara kerja alam, dan bagaimana alam bekerja dengan cara tersebut. Hal ini tidak terbatas dengan hanya kumpulan fakta, termasuk jalan untuk memahaminya.
  • Meskipun ilmuwan bekerja dengan cara yang berbeda, tapi ilmu yang diperoleh bergantung pada pengujian dengan mencari tahu apa yang akan dihasilkan oleh sebuah ide dengan melakukan pengamatan untuk mengetahui apakah harapan tersebut benar.
  • Ide-ide ilmiah yang telah diterima dapat diandalkan karena telah melewati pengujian yang ketat, tetapi untuk setiap bukti dan perspektif baru diperoleh, yang bisa menjelaskan dan menjawab dengan lebih akurat, ide-ide terdahulu dapat direvisi.
  • Sains adalah suatu usaha bersama dan dapat diakses oleh siapa saja. Ini bergantung pada sistem check dan balance, yang membantu memastikan bahwa ilmu bergerak ke arah akurasi dan pemahaman lebih besar.
Teori evolusi Darwin telah bertahan dalam demikian lama melalui ribuan kali percobaan ilmiah, tidak ada yang menyangkal itu sejak Darwin pertama kali mengusulkannya lebih dari 150 tahun yang lalu. Kemajuan ilmiah dalam berbagai disiplin ilmu termasuk fisika, geologi, kimia, dan biologi molekuler, telah mendukung hal ini. Dan teori evolusi akan terus diperluas jauh melampaui apa Darwin pernah bayangkan sebelumnya.
3. Apakah semua spesies memiliki kekerabatan?
Ya. Sama seperti apa yang digambarkan pada Tree of Life, semua organisme, baik yang hidup maupun yang sudah punah, saling terkait. Setiap cabang pohon merupakan spesies, dan setiap rantingnya memisahkan satu spesies dari yang lain merupakan nenek moyang bersama oleh spesies ini. Sementara pada ranting tersebut dan cabang terdapat jangkauan jauh yang jelas menunjukkan bahwa keterkaitan antara spesies sangat bervariasi, hal itu juga memudahkan untuk melihat bahwa setiap pasangan spesies berbagi nenek moyang yang sama dari beberapa titik dalam sejarah evolusi. Sebagai contoh, para ilmuwan memperkirakan bahwa nenek moyang bersama oleh manusia dan simpanse hidup sekitar 5-8000000 tahun yang lalu. Manusia dan bakteri jelas berbagi nenek moyang yang sama yang jauh lebih jauh, tapi hubungan kami terhadap organisme bersel tunggal tidak kurang nyata. Memang, analisis DNA menunjukkan bahwa meskipun manusia berbagi materi genetik jauh lebih dengan primata sesama kita daripada kita lakukan dengan organisme bersel tunggal, kita masih memiliki lebih dari 200 gen yang sama dengan bakteri.
Adalah penting untuk menyadari bahwa pada setiap organisme digambarkan sebagai saudara. Namun tidak berarti bahwa salah satu organisme adalah nenek moyang organisme yang lain, atau, dalam hal ini, bahwa setiap spesies hidup merupakan nenek moyang dari setiap makhluk hidup lainnya. Seseorang mungkin terkait dengan hubungan darah, seperti sepupu, bibi, dan paman, karena dia berbagi dengan mereka satu atau lebih nenek moyang yang sama, seperti kakek-nenek, atau buyut. Tetapi orang sepupu, bibi, dan paman bukanlah nenek moyang nya. Dengan cara yang sama, manusia dan primata hidup lainnya yang terkait, namun tidak satupun dari kerabat yang tinggal adalah nenek moyang manusia.
4. Bagaimana mekanisme evolusi?
Evolusi terjadi melalui proses seleksi alam yang melalui empat mekanisme utama, yaitu : Mutasi genetik, Adaptasi, dan Spesiasi. Yang utama dalam terjadinya spesies yang baru adalah mutasi. Mutasi pada taraf genetik akan membentuk spesies baru. Spesies baru yang terbentuk itu akan dapat bertahan atau punah melalui kemampuannya adaptasi atau adanya spesiasi.  Mekanisme ini selalu terjadi pada mahluk hidup yang menentukan spesiesnya akan bertahan dalam lingkungannya atau tidak. Spesies yang mampu menjalani mekanisme ini dengan baik akan bertahan hidup. Sedangkan  ketika suatu spesies tidak dapat melakukan mekanisme tersebut dengan baik, mahluk hidup tersebut akan punah.Inilah yang dimaksud dengan mekanisme survival of the fittest.
5. Apakah mutasi selalu bersifat menguntungkan atau merugikan?
Pertanyaan ini sering diajukan orang awam, melihat banyaknya mutasi yang terjadi selalu mengindikasikan “kecacatan”, atau disabilitas pada komponen mutan (spesies yang mengalami mutasi). Di media populer mutasi yang diharapkan mungkin seperti yang terjadi pada Peter Parker, atau X-Men. Mutasi artifisial memang memiliki tujuan tertentu tertentu. Pada superhero tersebut, mutasi ditujukan untuk mendapatkan kekuatan super. Namun bagaimanakah dengan mutasi alami? Mutasi secara alami tidak memiliki tujuan. Mutasi terjadi secara acak pada level genetik. Sehingga produk mutasi tidak bisa dedefinisikan secara utuh apakah ia mengalami kecacatan atau tidak. Sebagai contoh, tokoh Parangjati pada novel Bilangan Fu, diceritakan memiliki “kecacatan”—polydactyly.
Polydactyly, kelainan di mana spesies memiliki jari tangan/kaki yang lebih banyak daripada yang umumnya dimiliki. Parangjati memiliki 12 jari tangan. Bagi orang normal pada umumnya hal ini tentu suatu anomali atau kelainan. Tapi dengan kelebihan jari tangannya Parangjati mampu memanjat tebing lebih cepat daripada teman-temannya. Artinya dalam hal ini anomali tidak berarti memberikan suatu kerugian bagi subyek yang mengalaminya. Tergantung lingkungan di mana dia tinggal, apakah kelainan tersebut bisa membawa manfaat untuk kebertahanan dirinya atau tidak.
Maka dalam hal ini kita perlu mengubah pandangan terhadap kata cacat; dalam bahasa Inggris ada dua kata yaitu invalid & disabled). Cacat adalah kehilangan fungsi dari suatu organ tubuh makhluk hidup. Kecacatan hanya terjadi pada organ yang tadinya berfungsi, sedangkan organ yang sejak awal sudah tidak berfungsi disebut kelainan atau mutasi. Sedangkan mutasi adalah perubahan yang terjadi pada tingkat gen, secara genetik permanen dan akan diturunkan pada generasi berikutnya, apapun bentuk perubahan yang terjadi disebut mutasi, baik menguntungkan ataupun merugikan.
Pembahasan evolusi mengenai kemampuan bertahan hidup dan regenerasi, dengan demikian, faktor-faktor merugikan dan menguntungkan itu adalah ditinjau dari kemampuan reproduksinya. Mutasi yang menguntungkan adalah perubahan-perubahan pada generasi baru yang membuat individu tersebut  berkesempatan lebih besar untuk beteproduksi dan sebaliknya, perubahan-perubahan yang secara langsung atau tidak menekan kemampuan reproduksi tersebut disebut mutasi merugikan.
6. Apakah perubahan karena adaptasi akan diturunkan ke generasi berikutnya?
Tidak. Yang diturunkan kepada generasi berikutnya adalah kemampuan adaptasinya. Sebagai ilustrasi seorang yang sehari-harinya berprofesi sebagai buruh kasar, otot-otot pada tubuhnya akan terbentuk kekar dan kuat. Perubahan pada taraf fenotip ini tidak akan diturunkan kepada keturunanya. Namun semisal si anak akan berprofesi sebagai buruh kasar lagi tentu ia membutuhkan tubuh yang kekar dan kuat untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan kerjanya kelak.
7. Apakah evolusi dan “survival of the fittest” atau seleksi alam adalah hal yang sama?
Evolusi dan “survival of the fittest” bukan hal yang sama. Evolusi mengacu pada perubahan kumulatif dalam suatu populasi atau spesies melalui kurun waktu. Sedangkan “Survival of the fittest” adalah istilah populer yang mengacu pada proses seleksi alam. Suatu mekanisme yang mendorong perubahan evolusioner. Seleksi alam bekerja dengan cara menghasilkan individu yang lebih baik pada lingkungannya. Diseleksi dengan satu kondisi lingkungan yang lebih menguntungkannya daripada individu-individu yang tidak terseleksi. Survival of the fittest biasanya membuat orang berpikir untuk menjadi yang terbesar, terkuat, atau individu  yang cerdas untuk menjadi pemenang, namun dalam pengertian biologi, evolusi mengacu pada kemampuan untuk bertahan hidup dan bereproduksi dalam lingkungan tertentu. Interpretasi populer “survival of the fittest” biasanya mengabaikan pentingnya kedua hal ini yaitu reproduksi dan kerjasama. Secara biologis suatu individu tidak dapat bertahan dengan layak ketika ia dapat bertahan hidup tetapi tidak dapat mewariskan gennya kepada generasi selanjutnya. Sehingga lama kelamaan individu tersebut terancam punah. Dan banyak organisme yang mampu bertahan karena mereka bekerja sama dengan organisme lain, daripada saling bersaing.
8. Bagaimana cara kerja seleksi alam?
Pada proses seleksi alam, individu dalam sebuah populasi yang mampu beradaptasi dengan baik pada suatu kondisi lingkungan tertentu akan memiliki keuntungan lebih daripada individu lain yang tidak begitu baik beradaptasi. Individu yang mampu beradaptasi akan memiliki kesempatan lebih untuk melakukan reproduksi. Misalnya, orang-orang yang lebih mampu menemukan dan menggunakan sumber daya pangan akan, rata-rata, hidup lebih lama dan menghasilkan keturunan lebih dari mereka yang kurang berhasil dalam menemukan makanan. Mewarisi sifat-sifat yang meningkatkan kebertahanan individu yang kemudian akan diteruskan kepada keturunannya, sehingga memberikan keuntungan yang sama bagi penerusnya.
9. Apakah evolusi terjadi secara acak?
Evolusi bukanlah suatu proses yang acak. Variasi genetik memang merupakan proses yang acak, namun seleksi alam itu sendiri sama sekali tidak acak. Keberhasilan kelangsungan hidup dan reproduksi individu secara langsung berkaitan dengan cara-cara yang mewariskan ciri berfungsi dalam konteks lingkungan lokalnya. Apakah bertahan atau tidaknya suatu individu dan mampu bereproduksi tergantung pada apakah ia memiliki gen yang menghasilkan sifat-sifat yang baik yang sesuai dengan lingkungannya.
10. Apakah evolusi membahas asal-usul kehidupan?
Banyak orang sering salah dengan beranggapan bahwa evolusi membahas mengenai asal usul kehidupan. Ruang lingkup pembahasan evolusi adalah mengenai keberagaman spesies (origin of species), bukan asal usul kehidupan (origin of life).
Sekiranya untuk kali ini sampai di sini dulu. Untuk selanjutnya penulis akan menyampaikan bukti-bukti evolusi, evolusi manusia, sejarah singkat Charles Darwin, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar